Inco Kembangkan Tanaman Pertanian di Lingkungan Tambang

Jumat, 19 November 2010

Koransulteng - Perusahaan tambang nikel PT Inco Tbk bekerjasama dengan Lembaga Pendamping Masyarakat Hulu Inia dan FIELD, membantu mengembangkan tanaman pertanian di areal sekitar penambangan.

Pengembangan itu bertujuan mensejahterakan masyarakat dan untuk tahap awal pengembangannya dilakukan di Desa Matano dan Desa Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, kata Community Relation PT Inco, Sohra di Sorowako, Jumat.

Desa Matano berada sekitar 60 menit dengan perahu dari Sorowako, sedangkan Desa Nuha dapat dicapai sekitar 45 menit dengan perahu dari Sorowako. Desa Nuha dan Desa Matano tergolong masyarakat pedesaan dan pertanian adalah mata pencaharian utama mereka.

Menurut dia, salah satu usaha tani pada dua desa ini adalah budidaya tanaman padi sawah dan kakao. Luas lahan sawah di Desa Matano 120 Ha. Sementara Desa Nuha mempunyai luas lahan 60 Ha.

Beberapa masalah yang dihadapi masyarakat dua desa tersebut dalam budidaya tanaman padi adalah hama penggerek batang, hama ulat, walangsangit dan hama tikus. Untuk mengendalikan hama tersebut, mereka sering menggunakan pestisida namun demikian sering hama tidak dapat dikendalikan dan banyak masyarakat belum memahami arti penting bahaya pestisida, ujarnya.

Selain hama, para petani di kedua desa tersebut dihadapkan pada kondisi tanah yang memiliki kandungan Fe cukup tinggi terutama di Desa Matan yang mengakibatkan tanaman tidak sempurna. Selain itu frekuensi tanam di masing masing desa itu hanya dapat dilakukan dua kali dalam setahun sehingga produktivitas lahan hanya mencapai rata-rata 1,5 - 2 ton.

Dari hasil kajian singkat fasilitator Hulu Inia, lembaga pendamping masyarakat yang didanai oleh PT INCO, bekerjasama dengan konsultan pertanian FIELD Indonesia pada Februari 2010 lalu, kondisi masyarakat Desa Nuha dan Matano secara umum kebutuhan pangannya masih tergantung dari luar desa.

?Hal ini disebabkan produksi pertaniannya (beras) sangat rendah yaitu sekitar satu hingga dua ton per hektar. Untuk memenuhi pangan atau beras di desa tersebut masyarakat mengandalkan pendapatan dari produksi tanaman coklat, usaha jasa transportasi danau dan lain-lain, ujar Sohra.

Karena itu, Hulu Inia bersama dengan lembaga FIELD Indonesia kemudian merancang serangkaian program pengembangan masyarakat untuk dua wilayah tersebut yang berbasis pertanian yang berkelanjutan.

"Program ini mendapat dana sepenuhnya dari PT INCO melalui dana Community Development serta didukung oleh Pemerintah Kecamatan Nuha. Adapun besaran dana yang disediakan adalah sekitar satu miliar rupiah," ujar Sohra .

Menurut dia, program pengembangan masyarakat Desa Nuha dan Matano berbasis pertanian yang berkelanjutan adalah upaya mengoptimalkan sumber daya yang ada di desa tersebut terutama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar diantaranya pangan, termasuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa sehingga desa tersebut dapat berkembang seperti desa-desa lainnya. (T.pso-102/F003)

Sumber: Antara
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved