Rp2,1 juta per bulan, Upah layak jurnalis di Sulteng

Kamis, 20 Januari 2011

Koransulteng -- Upah layak bagi jurnalis di Palu, Sulawesi Tengah Rp2,1 juta per bulan. Angka ini sesuai hasil survei Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, belum lama ini.

“Upah layak tersebut adalah nilai kebutuhan hidup rata-rata minimal dari seorang jurnalis dalam satu bulan,” kata Riski Maruto, Divisi Serikat Pekerja Pengurus AJI Kota Palu, hari ini.

Dia menjelaskan metode survei yang dilakukan AJI Kota Palu adalah mencari data di lapangan tentang harga kebutuhan para jurnalis bujangan selama satu bulan.

Selain itu, juga mengadakan wawancara dengan sejumlah wartawan lokal di Palu untuk mengetahui kebutuhan selama satu bulan itu. Pada survei yang dilakukan pertengahan Desember 2010 itu, ada 23 item yang dinilai seperti perlengkapan mandi, sandang, pangan, serta kebutuhan rekreasi hingga kebutuhan servis kendaraan.

Tujuan survei upah layak menurut Riski, untuk memberi gambaran umum kepada pemilik media atau masyarakat umum, termasuk jurnalis sendiri berapa sebenarnya kebutuhan layak yang harus dipenuhi setiap bulan.

“AJI terus mendorong agar para jurnalis bisa hidup layak dan sejahtera sehingga kerjanya bisa lebih profesional,” ujar Riski.

Dari wawancara dengan jurnalis yang bekerja di media lokal di Palu, diketahui ada wartawan yang digaji Rp500.000 per bulan. Bahkan ada yang kurang dari itu jika yang bersangkutan masih bestatus calon reporter. Sementara upah minimum provinsi Sulteng 2011 sebesar Rp827.500.

“Bagaimana wartawan bisa hidup dengan gaji sebesar itu sementara kerjanya dituntut hampir selama 24 jam penuh dalam sehari. Jangan sampai perjuangannya hanya dihargai dengan gaji yang masih di bawah UMP,” ungkapnya.

Pada sosialisasi dan diskusi upah layak di Sekretariat AJI Kota Palu, sejumlah jurnalis mengaku belum menerima gaji selama beberapa bulan. Dua orang jurnalis di antaranya mengaku tidak menerima gaji selama tiga bulan.

“Saya terpaksa bekerja sambilan dan mengandalkan penghasilan lainnya di luar profesi jurnalis,” ungkap seorang jurnalis yang mengaku sudah bekerja di medianya selama satu tahun dengan gaji berkisar Rp300.000 – Rp500.000 per bulan. Seorang jurnalis lainnya mengaku dijanjikan gaji Rp700.000 per bulan, namun setelah bekerja tiga bulan dia belum juga diberi upah.

Dari hasil survei itu AJI Palu berjanji akan mengirim pernyataan tertulis kepada beberapa media. “Jangan memperlakukan jurnalis seperti sapi perahan,” kata Riski. Dalam waktu dekat AJI Kota Palu juga akan melakukan road show ke sejumlah perusahaan media guna mensosialisasikan hasil survei itu. (mw)

Sumber:Bisnis Indonesia
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved