Poso Dapat Penghargaan Pangan dari Pemerintah Pusat

Selasa, 15 Desember 2009


Selasa, 15 Desember 2009KS/ TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menganugerahkan penghargaan ketahanan pangan kepada sejumlah pemimpin daerah, pejabat fungsional pertanian, kelompok masyarakat dan petani. Mereka diberikan penghargaan atas prestasinya dalam menunjang ketahanan pangan nasional.Kabupaten  Poso, satu-satunya dari Sulawesi yang  mendapat penggharagaan .

Total, sebanyak 17 daerah mendapatkan penghargaan. Ada enam gubernur yang diberikan penghargaan, diantaranya, Gubernur Sumatera Barat, Jambi, Riau, Yogyakarta, Sulawesi Utara, dan Gubernur Lampung.

Kemudian, ada 11 pemimpin daerah kabupaten yang juga mendapatkan penghargaan, yaitu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Kolaka Sulawesi Tengah, Gunung Kidul Yogyakarta, Indramayu Jawa Barat, Tulungagung Jawa Timur, Musu Rawas Sumatera Selatan, Boyolali Jawa Tengah, Rokan Hulu Riau, Serdang Bedagai Sumater Utara, Bungo Jambi, dan Poso, Sulawesi Tengah.

Selain itu, diberikan juga penghargaan kepada pejabat fungsional departemen pertanian, kelompok tani, kelompok masyarakat, bank pelaksana kredit pertanian dan eksportir komoditas pangan.

Menurut Wakil Menteri Pertanian Bayu Khrisnamurti dicapainya swasembada beras, jagung dan gula konsumsi merupakan buah dari kinerja dan partisipasi aktif petani, pengusaha, masyarakat dan pemerintah daerah. "Penghargaan ini merupakan perwujudan pengakuan pemerintah kepada mereka yang berprestasi," kata Bayu saat memberikan sambutan di acara pemberian penghargaan yang berlangsung di Istana Wakil Presiden, Selasa (15/12).

Sementara itu, Wakil Presiden Boediono dalam sambutannya menyatakan pangan menduduki posisi yang sangat strategis. Kecukupan pangan, kata dia, menyangkut kestabilan bangsa. Permasalahan pangan telah menjadi masalah dunia. "Permasalahan pangan bisa menjadi potensi konflik dan ketidakstabilan di bidang ekonomi dan politik," katanya.

Menurut Boediono, seiring dengan berakhirnya resesi global, permintaan akan pangan kembali meningkat. Dengan demikian, harga-harga komoditas pangan juga merangkak naik. Untuk itu, ia berharap ketahanan pangan dalam negeri bisa terjaga. Dengan sumber daya pangan yang melimpah, Indonesia harus menjadi produsen pangan dunia. "Indonesia siap untuk berkontribusi bagi masalah pangan dunia," katanya.

GUNANTO ES

http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2009/12/15/brk,20091215-213909,id.html
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved