Sulteng Perlu Sarana Pendukung Untuk Garap Turis Asal China

Sabtu, 05 Desember 2009

China Pasar Wisatawan Potensial


KS--Sulawesi Tengah berniat menggarap pasar wisatawan asal Republik Rakyat China (RRC) yang kian meningkat seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi negara itu. Hanya, peluang ini bisa melayang bila tak segera menyiapkan sarana akomodasi, berikut fasilitas pendukung memadai. Tour guide, mahir bahasa Mandarin , misalnya amat dibutuhkan.

“Perekonomian China berkembang sangat pesat. Warganya cenderung banyak jalan-jalan. Saya kira ini menjadi salah satu pasar bagi industri pariwisata di daerah ini,” ujar Kepala BPS Sulteng Razali Ritonga, seperti diberitakan Radar Sulteng.

Menurutnya, peluang pasar ini harus segera direspons khusus bagi pihak-pihak terkait. Jika terlambat, daerah dan  negara lain bakal merebutnya. Kamboja adalah salah satu negara yang sangat berpeluang untuk merebut pasar wisatawan China. "Kita perlu banyak belajar dari Kamboja ini.”

Kunjungan Wisatawan
Berdasarkan data BPS, jumlah tamu asing yang berkunjung ke Sulteng sampai dengan bulan Oktober 2009 tercatat sebanyak 217 orang. Sebagian besar di antaranya, yakni sebanyak 133 adalah tamu dari Asia.Sisanya berasal dari Eropa dan Amerika.
Di bulan  Oktober ini,  tercatat kunjungan ke Sulteng sebanyak 3.126 orang. Dari jumlah tersebut, tamu warga negara asing hanya 48 orang.Tingkat penggunaan sarana akomodasi di Sulteng pada bulan Oktober 2009 mengalami kenaikan dibanding bulan September 2009. Indikator bisa dilihat pada Tingkat Penggunaan Kamar (TPK) pada bulan Oktober 2009 yang tercatat hanya 24,80 persen, mengalami kenaikan 8,26 persen dibanding bulan September yang tercatat sebesar 16,54 persen.

Tingkat Penghunian Tempat Tidur (TPTT) pada bulan Oktober 2009 tercatat sebesar 23,00 persen, mengalami kenaikan sebesar 7,45 persen poin dibanding bulan sebelumnya.

Indikator lain dri tingkat penggunaan sarana akomodasi adalah Rata-rata Lama Tamu Menginap (RLTM). Pada bulan Oktober 2009 RLTM di hotel di Sulteng tercatat sebesar 1,48 hari, mengalami kenaikan sebesar 0,10 hari dibanding RLTM bulan September.

“Angka RLTM di hotel di Sulteng ini jauh lebih rendah dari angka RLTM nasional yang tercatat sebesar 2,13 hari,” ungkap Ritonga.

Sumber: www.radarsulteng.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved