Koransulteng – Warga Pasar Masomba – Palu Sulawesi Tengah kembali dibuat resah. Warga yang sedang asik berjualan di pasar terbesar di Palu Timur itu, tiba-tiba mempersenjatai diri dengan berbagai peralatan seadanya, menyusul adanya serangan dari kelompok tertentu kepada warga pasar.
Sejumlah warga pasar Masomba yang ditemui terlihat binggung antara percaya dan tidak dengan adanya isu penyerangan dari oknum lainnya. “Saya hanya melihat teman teman saya pada berlarian keluar ke jalan dan berteriak ada penyerangan ke pasar makanya saya juga bersiap siap menjaga kemungkinan yang terjadi,”katanya.
Akibat dari isu penyerangan polisi dan tentara mulai berjaga jaga di sejumlah sudut pasar. Mereka mengantisipasi adanya provokator yang memanfaatkan psikologi warga yang sedang dalam ancaman penyerangan. Malam tadi, terjadi bentrok antarkelompok di Palu Selatan. Kejadian terjadi pada dini hari (18/1). Akibatnya, satu warga terkena anak panah. Berbagai sumber yang dikumuplkan bentrok antar dua kelompok itu, masih ada kaitannya dengan kejadian pada Minggu malam (16/1).
Akibat dari insinden itu, Rejib (19), warga Jalan Anoa terkena panah pada bagian punggungnya. Menurut Sadar, orangtua Rejib, putranya terkena busur panah sekitar pukul 02.00 wita Selasa dini hari. Di lokasi yang tidak diketahui. Korban dilarikan ke rumah sakit Budi Agung untuk menjalani operasi untuk mengeluarkan anak panah yang tertancap di punggungnya. Walaupun anaknya menjadi sasaran kekerasan, namun Sadar, mengaku bahwa dia tidak ada dendam sama sekali. Bahkan secara terbuka, Sadar minta agar kasusnya bisa segera diselesaikan secara kekeluargaan.
“Yah harapan saya demikian adanya janganlah persoalan ini semakin membesar, kan yang rugi kita semua, sebagai orangtua, saya berharap marilah kita duduk bersama dan tidak menyalahkan satu dengan lainnya,”katanya. Mengantisipasi aksi susulan, pilisi melakukan penyisiran di rumah warga. Polisi, mencari mencari benda tajam dan juga bom molotov. Ratusan polisi yang merupakan satuan gabungan dari Polres Palu, Polsek Palu Selatan dan Brimobda Sulteng, tampak dibantu oleh Satpol PP dan tokoh masyarakat dari jalan Anoa dan lorong Darussalam, secara bersama-sama melakukan penyisiran. Yang dicari, selain benda tajam dan molotov, yang juga dicari busur, anak panah dan parang.
Sebelum melakukan penyisiran, Kapolres Palu, AKBP Deden Gerdana menginstruksikan langsung kepada bawahannya agar melakukan pemeriksaan dengan bijak. Jika ada yang ditemukan mengindikasikan berbahaya, maka langsung disita. Polisi dalam menyisir rumah warga, dilakukan secara persuasive. Rata-rata warga yang rumahnya dimasuki polisi dan petugas lainnya tidak keberatan rumahnya diperiksa. Tidak hanya rumah warga yang disisir, akan tetapi halaman rumah dan kebun milik warga juga ikut disisir.
Untuk mengantisipasi bentrok susulan, polisi berjaga-jaga di kedua wilayah yang hanya dipisahkan sungai kering tersebut. Selain itu, Kapolda Sulteng, langsung memimpin pertemuan tokoh masyarakat dari kedua kelompok yang bertikai.(BP004)
Sumber:http://www.beritapalu.com
Home
koran sulteng
ANTISIPASI SERANGAN, WARGA SIAGA
ANTISIPASI SERANGAN, WARGA SIAGA
Rabu, 19 Januari 2011
Label:
koran sulteng
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !