Koransulteng - Warga di Jalan Anoa dan Jalan Darussalam, Kelurahan Tatura, Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, akhirnya bersepakat damai dan mengakhiri pertikaian yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir ini.
Pernyataan kesepakatan damai itu disampaikan warga kedua kubu yang bertikai dalam pertemuan sejumlah tokoh adat, masyarakat, dan tokoh pemuda. "Kami sepakat damai karena kita semua bersaudara," kata Ashar Yotomaruangi, salah seorang tokoh masyarakat Jalan Anoa, di hadapan ratusan warga, Rabu (19/1).
Menurut Ashar, siapapun yang datang untuk mencari pekerjaan, entah dari mana asalnya dan kemudian tinggal di Kota Palu, maka dia itu adalah saudara.
Ashar menduga bentrokan itu dipicu ulah orang-orang tidak bertanggung jawab dan punya kepentingan yang bertujuan memecah belah persaudaraan di lingkungan Kelurahan Tatura.
"Masalah ini dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu saya minta kepada warga agar tenang dan tidak mudah terprovokasi," ujar Ashar.
Haji Ibrahim, tokoh masyarakat Jalan Darussalam ini, justru meminta kepada aparat kepolisian untuk segera membebaskan warga yang sebelumnya ditangkap saat bentrok terjadi.
"Saya setuju dengan kesepakatan damai, tetapi saya minta kepada polisi agar membebaskan mereka yang ditahan," ujar Ibrahim yang disambut tepukan tangan dari warga lainnya.
Pertemuan warga kedua kubu dan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda setempat itu difasilitasi oleh Pemerintah Kota Palu yang menyediakan tenda di lapangan terbuka di Jalan Anoa sebagai tempat berkumpul. "Pertemuan ini sangat penting, karena memang kita semua ini bersaudara," ujar Wakil Wali Kota Palu Mulhanan Tombolotutu.
Sementara pihak kepolisian sendiri melalui Irwasda Komisaris Besar Charles Victor Sitorus menyatakan bahwa inti dari pertemuan bertujuan agar masalah-masalah yang ada ini tidak berkembang lebih buruk lagi.
Irwasda juga mengajak masyarakat di wilayahnya untuk bersama-sama meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan antar sesama agar wilayah Palu dan sekitarnya tetap aman kondusif.
"Saya mengimbau seluruh masyarakat menahan diri, tidak termakan provokasi, hasutan, dan hal apapun yang bisa merusak diri mereka sendiri dan orang lain," ujar orang ketiga di Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah itu.
Menjawab permintaan warga soal adanya warga yang ditahan, Irwasda berjanji akan segera menyelesaikan masalah itu.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Kota Palu Adjimin Ponulele meminta kepada masyarakat di wilayahnya agar tetap menghormati asas persaudaraan yang selama ini terbangun sejak zaman dulu.
"Dari dulu, masyarakat kita hidup bertoleran, selalu terbuka dan menerima siapa saja yang datang ke Kota Palu. Sebab mereka itu adalah saudara kita semua. Tetapi saya minta juga kepada warga pendatang agar menjadikan warga Palu sebagai saudara," kata Adjimin.
Menurut Adjimin, jika masyarakat semua memahami pentingnya arti persaudaraan, maka bentrok atau semacamnya pasti cepat teratasi, sehingga seluruh warga bisa merasakan indahnya hidup berdampingan.
"Mana mungkin kita mau bentrok kalau kita semua bersaudara. Maka dari itu, mari kita jaga wilayah ini dengan aman dan tenteram," tuturnya.
Sementara itu, situasi keamanan di wilayah Jalan Anoa dan Lorong Darussalam berangsur-angsur kondusif. Namun begitu, ratusan aparat gabungan dari satuan Sabhara Polres Palu didukung Direktorat Sabhara dan Brimob Polda Sulteng tampak masih bersiaga di dua wilayah untuk mengantisipasi aksi susulan.
DARLIS
Sumber:http://www.tempointeraktif.com
Home
koran sulteng
Warga Palu Sepakat Damai Pasca Bentrokan
Warga Palu Sepakat Damai Pasca Bentrokan
Rabu, 19 Januari 2011
Label:
koran sulteng
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !