Palu (ANTARA News) - Keterbatasan sarana dan prasarana perhubungan baik darat, laut maupun udara masih menjadi kendala mendasar dalam upaya memacu sektor kepariwisataan di Sulawesi Tengah.
"Para wisatawan terutama dari luar negeri masih sering mengeluhkan soal transportasi ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulteng Suaib Djafar saat dihubungi di Palu, Sabtu.
Meski pembangunan sektor perhubungan ini terus mendapat perhatian utama pemerintah, namun beberapa obyek wisata andalan Sulteng masih sulit dijangkau dalam waktu yang relatif singkat dan murah.
Ia memberi contoh Taman Laut Kepulauan Togian di Kabupaten Tojo Una Una.
Untuk menjangkau kawasan wisata dengan keindahan taman lautnya itu, seorang wisatawan harus menempuh perjalanan darat selama sekitar 10 jam dari Palu menuju Poso dan Ampana, kemudian naik kapal feri ke Togian sekitar lima jam atau kalau menggunakan 'speedboat' selama dua jam namun biayanya sangat mahal.
Wisatawan bisa juga masuk dari Manado, Sulawesi Utara, lalu naik mobil ke Gorontalo selama delapan jam kemudian naik feri ke Togian selama enam jam, namun rute kapal feri Gorontalo-Togian terbatas hanya tiga kali dalam sepekan.
"Ada pula wisatawan yang masuk melalui Makassar. Dari Makassar mereka singgah dulu di Tana Toraja dengan perjalanan sekitar enam jam, lalu dari Toraja ke Ampana melalui Poso menggunakan bis dengan perjalanan sekitar 12 jam. Sangat melelahkan," ujarnya.
Khusus untuk obyek wisata Kepulauan Togian dan Danau Poso, kata Suaib, dari segi prasarana jalan sudah cukup memadai, hanya saja armada angkutan yang nyaman masih sangat terbatas.
Namun demikian, katanya, pembangunan sektor perhubungan di Tojo Una una itu sedang dipacu. Pemkab setempat sedang membangun sebuah lapangan terbang yang diharapkan beroperasi tahun 2012 dan juga dermaga penyeberangan feri di Togian serta penambahan kapal menjadi dua buah yang akan melayani Ampana-Togian-Gorontalo.
"Jalan raya Ampana-Poso yang selama ini hanya sebagian yang berstatus jalan negara, kini semuanya sudah menjadi jalan negara sehingga biaya peningkatannya di masa mendatang diharapkan lebih maksimal," kata Bupati Tojo Una una Damsyik Ladjalani yang dihubungi terpisah.
Suaib Djafar mengatakan, tahun 2011 ini, sektor kepariwisataan Sulteng diharapkan terus berkembang setelah pada 2010 mengalami masa kebangkitan dimana kunjungan wisatawan meningkat cukup signifikan dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 4.000 orang dan wisatawan nusantara lebih dua juta orang.
Sumber:Antara
Transportasi Jadi Kendala Pengembangan Pariwisata Sulteng
Jumat, 18 Februari 2011
Label:
wisata
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !