Koransulteng.com -- Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Tengah Greetje Kuhu mengatakan selama Oktober hingga pekan pertama November 2011, kasus flu burung di daerah itu tidak ditemukan atau nihil.
"Hingga kini belum ada laporan dari kabupaten dan kota di Sulteng soal adanya kasus flu burung selama priode itu," katanya, Kamis (3/11).
Flu burung atau avian influneza (AI) terakhir kali muncul menyerang ternak ayam di Kabupaten Poso pada September 2011. Sekitar 20 ekor ayam kampung (buras) di dua yakni Kecamatan Poso Kota dan Poso Kota Selatan mati mendadak dan setelah diperiksa petugas kesehatan hewan Dinas Kesehatan Poso positif terserang virus AI.
Setelah itu sampai dengan sekarang ini, tidak ada lagi laporan adanya kasus flu burung di kabupaten itu, dan kabupaten lainnya, termasuk di Kota Palu yang masuk daerah endemis flu burung.
Meski tidak ada kasus, tetapi pemerintah tetap mewaspadainya karena sejak flu burung ditemukan di Sulteng pada 2006 kebanyakan terjadi pada saat musim hujan.
Sekarang ini, hampir seluruh wilayah di Sulteng setiap hari diguyur hujan. Tidak menutup kemungkinan kasus flu burung kembali muncul pada musim hujan seperti sekarang ini. Seluruh jajaran Dinas Peternakan di kabupaten dan kota di Sulteng tetap diminta untuk memantau, dan melaporkan secepatnya kepada Dinas Peternakan Provinsi bila ada kasus flu burung di daerah masing-masing.
Ia juga mengatakan, bila kehabisan stok vaksin atau obat penyemprotan segera melaporkan kepada Dinas Peternakan Provin si Sulteng di Palu untuk secepatnya mendapat pasokan.
"Hingga kini belum ada laporan dari kabupaten dan kota di Sulteng soal adanya kasus flu burung selama priode itu," katanya, Kamis (3/11).
Flu burung atau avian influneza (AI) terakhir kali muncul menyerang ternak ayam di Kabupaten Poso pada September 2011. Sekitar 20 ekor ayam kampung (buras) di dua yakni Kecamatan Poso Kota dan Poso Kota Selatan mati mendadak dan setelah diperiksa petugas kesehatan hewan Dinas Kesehatan Poso positif terserang virus AI.
Setelah itu sampai dengan sekarang ini, tidak ada lagi laporan adanya kasus flu burung di kabupaten itu, dan kabupaten lainnya, termasuk di Kota Palu yang masuk daerah endemis flu burung.
Meski tidak ada kasus, tetapi pemerintah tetap mewaspadainya karena sejak flu burung ditemukan di Sulteng pada 2006 kebanyakan terjadi pada saat musim hujan.
Sekarang ini, hampir seluruh wilayah di Sulteng setiap hari diguyur hujan. Tidak menutup kemungkinan kasus flu burung kembali muncul pada musim hujan seperti sekarang ini. Seluruh jajaran Dinas Peternakan di kabupaten dan kota di Sulteng tetap diminta untuk memantau, dan melaporkan secepatnya kepada Dinas Peternakan Provinsi bila ada kasus flu burung di daerah masing-masing.
Ia juga mengatakan, bila kehabisan stok vaksin atau obat penyemprotan segera melaporkan kepada Dinas Peternakan Provin si Sulteng di Palu untuk secepatnya mendapat pasokan.
Sumber: Antara
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !