Vale Targetkan Produksi Nikel 90.000 Ton

Rabu, 21 November 2012

Palu - PT Vale Indonesia menargetkan rata-rata produksi nikel dari lokasi tambang yang dikuasai perusahaan itu mencapai 90.000 metrik ton pertahun pada 2017 pascapembangunan pabrik olahan nikel di Blok Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Direktur External Relations and Corporate Affairs PT Vale Indonesia Basrie Kamba di Palu, Rabu, mengatakan saat ini produksi nikel perusahaan itu rata-rata 75.000 metrik ton pertahun. "Kita akan tingkatkan dari 75 ribu metrik ton jadi 90 ribu metrik ton 2017. Setelah itu nanti naik lagi sampai 120 ribu metrik ton," kata Basrie di sela-sela pembahasan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Andal) rencana pembangunan pabrik preparasi bijih nikel di Blok Bahadopi. Basrie mengatakan, rencana pembangunan pabrik tersebut secepatnya direalisasikan setelah Andal rampung dan diterbitkannya Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Kementerian Kehutanan. "Maunya kami secepatnya, tapi kan ada proses yang harus dilalui. Kami tidak mau melanggar aturan," katanya. Dia mengatakan, rencana pengembangan pabrik pengolahan nikel tersebut akan dikembangkan menjadi pabrik pemurnian setelah dilakukan penelitian mendalam. "Kalau pemurnian ini jadi, Bahodopi merupakan pemurnian nikel pertama di Indonesia. Tapi ini bukan janji, kita mau berbuat dulu," katanya. Menurut rencana untuk tahap awal pabrik yang dibangun di Blok Bahodopi nantinya merupakan pabrik untuk stasiun penyaring dan stasiun pengering. Luas lahan kontrak karya milik Vale di Morowali sebanyak 35.492 hektare yang sebelumnya masih dikuasasi PT. International Nickel Indonesia (Inco) Tbk, namun tahun 2006 PT. Vale mengakuisisi saham Inco. Tahun 2012 barulah resmi menggunakan nama PT. Vale. Vale setidaknya menyumbang lima persen pasokan nikel dunia. Produksi nikel tersebut dijual kepada Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co, Ltd melalui perjanjian pembelian jangka panjang. Vale adalah perusahaan tambang yang berpusat di Brasil. Perusahaan yang didirikan pada 1 Juni 1942 oleh Pemerintah Federasi Brasil tersebut telah melakukan operasi di lima benua pada 38 negara. Perusahaan itu telah mempekerjakan lebih dari 126 ribu karyawan sementara 50 ribu orang bekerja pada proyek Vale yang sedang berjalan. Basrie mengatakan, permohonan izin eksplorasi Blok Bahodopi sudah diajukan ke pemerintah sejak Juni 2011. "Sejak tahun 1968, dulu waktu masih Inco, sudah pernah dilakukan eksplorasi. Untuk pengembangan berikut ini akan dilakukan eksplorasi kembali," katanya. Sumber: Antara
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved