BPS: Angka Pengangguran di Sulteng 47.621 Orang

Metrotvnews.com, Palu: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 47.621 orang dari 1.213.063 angkatan kerja di Sulawesi Tengah hingga Agustus 2012, masih menganggur. Kepala BPS Sulawesi Tengah Ibram Syahboedin di Palu, Selasa (27/11), mengatakan kondisi tersebut mengakibatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun menjadi 66,4 persen. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun 0,08 persen bila dibandingkan dengan periode Agustus 2011 dan menjadi 3,93 persen. Secara nasional TPAK pada Agustus 2012 tercatat sebesar 67,88 persen dengan TPT sebesar 6,14 persen. Apabila dibandingkan dengan kondisi pada Agustus 2011, angka TPAK dan TPT Sulawesi Tengah maupun nasional mengalami penurunan. Lebih lanjut Ibram menyebutkan jumlah angkatan kerja tertinggi di Sulawesi Tengah berada di Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 193.161 orang (186.544 yang bekerja dan 6.617 pengangguran), diikuti Kota Palu sebanyak 151.714 orang (141.042 orang bekerja dan 10.672 pengangguran), dan Kabupaten Banggai sebesar 148.509 orang (137.329 orang bekerja dan 11.180 pengangguran). Sedangkan yang terendah berada di Kabupaten Buol yakni sebanyak 58.786 orang (57.460 orang bekerja dan 1.326 pengangguran). Sementara itu, dibandingkan kabupaten/kota lainnya, secara relatif TPAK di Kabupaten Poso tercatat lebih tinggi dari daerah lain yakni sebesar 72,66 persen, sedangkan terendah di Kabupaten Donggala sebesar 58,52 persen. Ibram mengatakan, meski saat ini mengalami perkembangan ekonomi yang pesat seiring dengan pembangunan lapangan LNG Donggi Senoro, Kabupaten Banggai mencatatkan angka TPT tertinggi yakni sebesar 7,53 persen, dan TPT terendah di kabupaten Tolitoli sebesar 1,15 persen. Menurutnya, minimnya dampak sektor pertambangan terhadap penyerapan angkatan kerja di Kabupaten Banggai diduga karena dalam tahap awal pembangunan kilang LNG, sebagian besar pekerjanya berasal dari daerah luar kabupaten Banggai. "Setelah proyek itu selesai kemungkinan orang yang bekerja di Banggai akan meningkat," katanya.(Ant/DNI)