Duh, Pelaksanaan UN di Sulteng Mungkin Ikut Ditunda

Sabtu, 13 April 2013

Jakarta-- Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA di sebelas provinsi, termasul Sulteng kemungkinan akan ditunda. Kesebelas provinsi itu adalah di seluruh Provinsi di Sulawesi (Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Teanggara dan Sulawes Selatan ), Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, NTB, NTT dan Bali. 

Penundaan  itu disebabkan oleh keterlambatan penyebaran salah satu soal mata pelajaran. Penundaan ini kemungkinan hanya akan terjadi satu hari saja.
 
Sementara pelaksanaan UN pada hari Senin, 15 April, tetap serempak dilaksanakan di 22 lain di seluruh Indonesia. 

Saat dikonfirmasi Mendikbud Mohammad Nuh belum berkomentar banyak soal penundaan unas di sejumlah lokasi itu. ’’Besok (hari ini, red) kami akan menggelar konferensi pers soal perkembangan persiapan unas 2013,’’ ujar menteri asal Surabaya itu kemarin.

Nuh mengatakan masyarakat dan siswa tidak perlu cemas terhadap perkembangan persiapan unas yang muncul di media akhir-akhir ini. Dia meminta para siswa terus mempersiapkan diri menghadapi ujian tahunan itu.

Mantan Menkominfo itu mengatakan, pihaknya tidak menaruh rasa kekhawatiran jika akhirnya di sejumlah daerah unas terpaksa harus diundur. Nuh mengatakan potensi kebocoran ujian di daerah-daerah yang mengalami penundaan itu sulit terjadi. ’’Sebab soal di setiap provinsi berbeda-beda,’’ katanya.

Contohnya untuk kasus di NTT. Potensi siswa di daerah tersebut menerima lembar soal unas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia (mata pelajaran uans hari pertama) dari provinsi lainnya sangat terbuka. Apalagi dalam kebijakan unas diatur jika soal yang sudah diujikan boleh dibawa pulang para siswa.

’’Saya tegaskan tidak akan ada kebocoran. Karena soal untuk NTT itu berbeda dengan soal untuk provinsi lainnya,’’ kata Nuh. Menurut sejumlah pihak, sampai kemarin Kemendikbud masih terus mengumpulkan laporan dari provinsi-provinsi lain terkait urusan pendistribusian naskah ujian. Mereka belum melansir daerah mana yang sudah aman dan daerah mana yang mencemaskan.

Nuh juga menyoroti soal fenomena klinik siswa menjelang ujian. Mulai dari berdoa di kuburan, berdoa sambil mandi kembang, hingga mendoakan pensil 2B yang akan digunakan untuk mengerjakan soal ujian.

’’Berdoa masak tidak boleh. Kita mau makan setiap hari saja berdoa, ini yang ujian setahun sekali masak tidak boleh berdoa,’’ katanya.

Nuh mengakui banyak cara yang bisa dilakukan dalam berdoa. Dia meminta siswa tidak menggunakan cara-cara yang berlebihan dan berpotensi menyekutukan Tuhan. Berkali-kali dia mengatakan nilai positif unas diantaranya adalah mendorong siswa untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dia lantas berbagi tips supaya siswa tidak cemas dalam menjalankan unas. Diantaranya adalah siswa harus percaya diri terhadap upaya belajar selama ini yang telah dilakukan. Selain itu siswa juga harus menanamkan rasa optimisme bisa mengerjakan soal unas. ’’Tips yang terakhir ya berdoa itu tadi,’’ pungkasnya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved