Harga Komoditas Unggulan Sulteng Belum Berubah

PALU,TCN -- Harga tiga komoditas unggulan Sulawesi Tengah, yaitu kakao, cengkih, dan kopra, di pasaran Kota Palu pada pekan pertama April masih bertahan seperti akhir bulan lalu. Di sejumlah tempat perdagangan hasil bumi di Palu, Selasa, harga kopra tetap Rp3.800 per kilogram, cengkih Rp119.000 per kilogram dan biji kakao Rp19.800 per kilogram. Menurut Dondi, seorang pedagang setempat, harga kakao selalu mengikuti perkembangan harga di pasar internasional. Sementara dua komoditas lain yakni kopra dan cengkih selalu tergantung pada perkembangan harga dalam negeri. "Ya kalau harga di tingkat pabrik naik, di Palu juga ikut membaik dan sebaliknya," kata Dondi. Kopra dan cengkih selama ini dijual para pedagang ke Bintung dan Surabaya untuk memenuhi kebutuhan pabrik setempat. Data Dinas Perkebunan Sulteng menyebutkan produksi kakao petani Sulteng pada 2012 mencapai 229.221 ton. Target produksi kakao sampai dengan 2016 bisa mencapai 491.000 ton. Berikutnya produksi cengkih petani Sulteng sampai dengan 2012 sekitar 10.000 ton dan 6.000-7.000 ton merupakan produksi petani di Kabupaten Tolitoli. Tolitoli selama ini terkenal penghasil cengkih terbesar di Sulteng. Jumlah pohon cengkih di Kabupaten itu sekitar enam juta pohon. Sedangkan produksi kopra petani Sulteng saat ini sekitar 200 ribu ton. Dari ketiga komoditas ekspor yang selama ini merupakan penyumbang devisa terbesar adalah kakao. Kakao setiap tahun menyumbangkan devisa bagi daerah sebesar sekitar 200 juta dolar AS. Sumber: Berita Daerah