KS -- Lingkungan di sekitar lokasi pertambangan emas rakyat Poboyo, Palu, Sulawesi Tengah, rusak parah akibat ekploitasi massal dalam dua tahun terakhir. Demikian diberitakan Antara, Jumat (29/1).
Perbukitan di Poboya tampak gundul dengan bongkahan tanah sisa galian tambang berserakan, demikian pengamatan wartawan ANTARA di Poboya, Jumat.
Pohon-pohon sudah jarang karena dibabati oleh para penambang dan sungai Poboya sudah dicemari sianida dan air raksa, zat yang digunakan penambang untuk memisahkan emas dan logam lainnya.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulteng Wilianita Selviana mengatakan, aktivitas penambangan emas di Poboya sebaiknya dihentikan untuk mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula.
"Aktivitas penambangan di Poboya harus dimoratorium beberapa tahun agar kelestarian alam pulih kembali," katanya.
Pemkot Palu berulang kali berusaha menertibkan para penambang liar dengan harapan bisa mengurangi kerusakan lingkungan.
Bahkan Polda Sulteng segera turun tangan untuk mengamankan aktivitas penambang yang sudah tidak lagi memperhatikan rambu-rambu kelestarian alam.
Jumlah penambang di Poboya sekarang diperkirakan mencapai 7.000 orang yang berasal dari Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Manado (Sulawesi Utara), dan sebagian berasal dari Gorontalo, dan Sulawesi Selatan.
Areal pertambangan emas rakyat di 15 kilometer arah timur Kota Palu itu luasnya sekitar 20 hektare.
Sumber:
http://www.antara.co.id
HomeLingkungan Tambang Emas Poboya di Palu Rusak Parah
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !