Muncul Gagasan Sail Tomini 2012

Jumat, 08 Oktober 2010


PALU--MI: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah menggagas Sail Tomini 2012 untuk menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah ini.

Kepala Disbudpar Sulteng Suaib Djafar di Palu Jumat (8/10) mengatakan Sail Tomini akan dijadikan momentum mencanangkan tahun kunjungan wisata Sulteng. Beberapa pertemuan Disbudpar dengan pihak terkait telah digelar untuk mensosialisasikan gagasan Sail Tomini dan respon mereka sangat besar.

"Pemprov Sulteng dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata juga memberi apresiasi. Namun parade pertemuan masih akan terus digelar untuk mematangkan gagasan ini," katanya.

Suaib Djafar mengatakan Festival Togean 2010 dan 2011 akan dijadikan ajang pra kondisi menuju Sail Tomini 2012. Pelaksanaan Festival Togean akan mengangkat potensi wisata pesisir dan keindahan bawah laut Kepulauan Togean menjadi modal menuju ivent berskala internasional.

Disbudpar Sulteng memilih menggunakan nama "Sail Tomini" agar dapat melibatkan provinsi tetangga Gorontalo dan Sulawesi Utara yang juga wilayahnya bagian dari Teluk Tomini.

Berbeda jika memilih nama 'Sail Togean', kesan yang muncul hanya milik Provinsi Sulteng. Pihaknya menolak disebut Disbudpar latah karena ingin mengikuti jejak sukses Sail Bunaken 2009 dan Sail Banda 2010.

Ia beralasan Sulteng pantas menghelat kegiatan bahari internasional sebab Sulteng memiliki panjang garis pantai berkisar 4.013 kilometer dan 1.142 buah pulau.

Terkait dengan minimnya fasilitas, Suaib Djafar mengatakan Pemprov Sulteng dan Pemkab Tojo Una-Una masih memiliki waktu dua tahun merampungkan pembangunan bandara dan pelabuhan yang tengah berlangsung di kota Ampana, Ibukota Tojo Una-Una.

Demikian halnya dengan fasilitas akomodasi yang akan melibatkan sejumlah investor. Selain itu, kebutuhan akomodasi dapat dipenuhi dengan membangun desa-desa wisata dengan fasiltas memadai yang saat ini dikembangkan Disbudpar, jauh lebih memberdayakan masyarakat. Pelibatan provinsi tetangga dapat membantu penyiapan kebutuhan akomodasi, katanya.

Suib menambahkan, tren kunjungan wisatawan manca negera ke Sulteng meningkat signifikan sejalan dengan membaiknya citra Sulteng di mata internasional pasca konflik Poso. Disbudpar Sulteng mencatat kunjungan wisatawan manca negera pada 2009 mencapai 2.000 orang dengan rata-rata lama menginap sepekan, melonjak 100 persen dibanding dengan 2008 yang tercatat 1.000 orang. (Ant/OL-2)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved