Atasi Seks Pranikah, BKKBN Gaet 50 Kampus

Minggu, 28 November 2010

Koransulteng--Sebuah publikasi survey oleh BKKB menyimpulkan sebagian remaja dan mahasiswa di Jawa Timur (Jatim) sudah berhubungan badan sebelum menikah. Beberapa di antara mereka terpaksa menikah belum cukup umur dan ada juga yang melakukan aborsi.

Hasil-hasil survei yang ‘mengerikan’ itulah antara lain yang mendorong pihak BKKBN Jatim mendirikan PIK-KRM (Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Mahasiswa) dengan menggandeng 50 PTN/PTS se Jatim.

Kepala BKKBN Jatim Muhammad Is, Kamis (30/7), mengatakan, PIK-KRM baru ada di Jatim. Pilot project ini kalau berhasil, akan diterapkan secara nasional.

Di Surabaya, PIK-KRM akan didirikan di sejumlah PT, antara lain di Unair, Untag, Unitomo, dan ITS. “Mahasiswa jadi sasaran, karena ada indikasi meningkatnya penyimpangan perilaku seksual di kalangan mereka,” jelas Is, usai Temu Remaja 2009.

Dalam temu remaja digelar BKKBN Jatim di Surabaya kemarin itu, Kabid KB dan Kesehatan Reproduksi Basir Palu mengungkapkan, PIK-KRM adalah kelanjutan program PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja). PIK-KRM baru dijalankan tahun ini. “Program ke depan adalah bagaimana menunda perkawinan dini (usia remaja) sehingga mencapai usia yang sehat untuk melahirkan,” jelasnya.

Langkah ini ditempuh karena seks pranikah banyak dilakukan para remaja. Padahal, jumlah penduduk remaja (usia 10-19 tahun) 43 juta atau 19,6 persen dari total penduduk Indonesia (data susenas BPS 2007).
Menurut Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2003, sebanyak 30,9 persen remaja pria dan 34,7 persen wanita usia 15-19 tahun menyatakan pernah berhubungan seks. Sebanyak 8 persen remaja juga menyatakan pernah menggunakan obat atau zat adiktif.

Sementara di Surabaya, pada 2005 Dinkes menyebutkan, 47 persen remaja pernah berhubungan badan dan 27 persen pernah aborsi. Survei Jaringan Epidemologi Nasional (JEN) 2006 terhadap 10 universitas di Jakarta, Semarang, dan Surabaya, menyebutkan 15 persen dari 2.224 mahasiswa pernah melakukan seks pranikah.

Muhammad Is menambahkan, langkah lain yang telah ditempuh BKKBN Jatim adalah bekerjasama dengan PTS/PTN membekali pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap mahasiswa yang akan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Sebanyak 60 PTS telah bekerja sama.

Sumber: Harian Surya
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved