TEMPO Interaktif, Havana -HAVANA-Kuba dan Nikaragua agaknya memilih membela pemimpin Libya Muammar Qadhafi. Fidel Castro, pagi tadi mengklaim bahwa Washington berencana memerintahkan suatu invasi NATO ke Libya untuk mencaplok minyaknya.
»Buat saya, ini sangatlah jelas bahwa pemerintahan Amerika Serikat tidak tertarik dengan perdamaian di Libya,” ujar mantan pemimpin Kuba berusia 84 tahun, yang masih memimpin Partai Komunis Kuba.
Washington, ujarnya, tak sungkan-sungkan mengerahkan NATO untuk menyerbu negeri kaya minyak tersebut, mungkin dalam beberapa hari jam atau hari ke depan. »Kita akan menunggu melihat 'kebenaran atau kebohongan' di balik laporan-laporan represi berdarah terhadap para demonstan, yang berlangsung di jalanan dalam beberapa hari terakhir dalam penentangan terhadap Qadhafi,” demikian Castro menegaskan dalam sebuah artikel yang untuk media resmi negara.
Kelompok-kelompok HAM dan media Arab melaporkan jumlah korban tewas antara 200-400 orang, menuding para tentara Libya dan tentara sewaan menggunakan peluru tajam dalam membrangus demonstrasi.
The Straits Times
Castro Tuding Amerika Ingin Rebut Minyak Libya
Kamis, 24 Februari 2011
Label:
Politik
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !