Pecinta Sepak Bola Sulteng Tolak Pencalonan Nurdin Halid

Jumat, 25 Februari 2011

PALU--MICOM: Puluhan warga yang tergabung dalam Koalisi Pecinta Sepak Bola Indonesia (KOPSI) Sulawesi Tengah, Jumat (25/2) pagi, di Palu, turun ke jalan untuk berunjuk rasa menolak pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI priode 2011-2015.

Dalam orasinya di bundaran Jalan Hasanuddin, Koordinator KOPSI Samsuri menyatakan menolak keras pencalonan kembali Nurdin Halid karena yang bersangkutan pernah dipenjara atas kasus penyeludupan gula impor pada 16 Juli 2004, dan korupsi pengadaan minyak goreng pada 13 Agustus 2007. Dalam kasus korupsi minyak goreng, Ketua Umum PSSI itu ditahan selama dua tahun penjara.

Selain itu, selama lima tahun memimpin PSSI, Nurdin juga dianggap gagal meningkatkan prestasi sepak bola nasional. Sebaliknya, justru PSSI sebagai lembaga tertinggi yang menaungi sepak bola Indonesia selama ini menjadi 'sarang penyamun'.

Selama masa kepemimpinan Nurdin, tidak ada kemajuan prestasi persepakbolaan Indonesia, padahal kegairahan masyarakat dalam sepak bola sangat besar.

"Karenanya Nurdin tidak pantas lagi untuk dipilih kembali menjadi Ketua Umum PSSI masa bakti 2011-2015," tegasnya.

Ia juga menambahkan, menurut statuta FIFA, seorang pelaku kriminal tidak boleh menjabat sebagai ketua umum sebuah asosiasi sepak bola nasional.

"Tapi Nurdin Halid tetap saja maju dengan mengabaikan statuta FIFA demi kepentingan pribadinya," kata Samsuri dalam orasinya.

KOPSI Sulteng juga mendesak pihak yang berwenang untuk menangkap dan mengadili pengurus PSSI yang melakukan pelanggaran, serta meninjau kembali statuta PSSI dan mengembalikan PSSI ke dalam kongres yang murni.

"Selain itu perlu juga adanya reformasi atau revolusi di tubuh PSSI," pintanya.

Selesai mengadakan orasi di bundaran Jalan Hasanuddin Palu, Samsuri dan para pengunjuk rasa melanjutkan perjalanan menuju sekretariat KONI Sulteng yang berhadapan dengan gedung DPRD Kota Palu.

Namun, tidak ada satu pun dari pengurus KONI Sulteng yang terlihat.

Sekretariat KONI Sulteng tampak sepi, semua pintu masih tertutup, dan akhirnya mereka membubarkan diri di kawasan Taman GOR yang juga berada dalam satu areal dengan KONI.

Sumber:Media Indonesia
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. KORAN SULTENG - All Rights Reserved